top of page

Penyerangan Aiptu Agus Sumarsono Yang Terekam Kamera CCTV

Penyerangan Aiptu Agus Sumarsono Yang Te

Penyerangan Aiptu Agus Sumarsono terekam di kamera  CCTV menunjukkan waktu pukul 16.35 WIB. Si pelaku mulai menyerang Aiptu Agus yang sedang duduk di depannya dengan menggunakan parang yang disimpan dalam tas.

​

Setelah IM tau jika korban tersungkur bersimbah darah itu sekitar pukul 16.36. IM langsung melompat dari meja didepannya keluar dari area ruangan SPKT.

​

Tapi saat belum melintasi pintu utama Mapolsek Wonokromo yang terbuat dari kaca, si pelaku sudah dihadang oleh dua orang polisi yang berpakaian biasa yang langsung keluar dari beberapa ruang dekat dengan ruang SPKT.

Pelayanan Masih Tetap Normal

Pada saat situasi Mapolsek Wonokromo Kota Surabaya tampak lengang, hari Minggu (18/8/2019) setelah diserang yang terduga teroris IM, hari Sabtu (17/8/2019) sore kemarin. Tidak banyak aktivitas yang sedang dikerjakan di Mapolsek Wonokromo. Sedikitnya ada 10 orang anggota Polisi yang sedang duduk di bawah terop tenda berdekatan dengan pintu pagar utama.

​

Tidak semua anggota polisi di sana mengenakan seragam dengan lengkap, ada beberapa di antaranya tampak mengenakan pakaian sipil. Dari 10 orang anggota polisi itu tampak Kapolsek Wonokroko AKP Christoper Lebang.

​

Ia menggunakan pakaian seragam legam tampak juga memegang HT dan turut dalam penjagaan bersama dengan kesembilan anggotanya. Tidak banyak yang bisa dia sampaikan terkait insiden penyerangan semalam itu. Semua informasi yang berkaitan dengan terjadinya insiden penyerangan semalam secara resmi sudah dilimpahkan kepada pihak Polda Jatim dan Densus 88 Mabes Polri.

​

Ia mengaku hanya bisa memberikan informasi terkait situasi terkini saja di Mapolsek Wonokromo. AKP Christoper Lebang mengungkapkan bahwa sejauh ini situasi di Mapolsek Wonokromo terbilang aman terkendali.

Pelayanan di SPKT tetap normal seperti biasanya

"Kami normal semua pelayanan masih seperti biasanya, silakan kalau mau masuk," ujarnya pada hari Minggu (18/8/2019). Sejauh ini pihaknya hanya memaksimalkkan pengamanan di markasnya dengan anggota polisi yang sudah terdaftar di Polsek Wonokoromo.

​

"Kami rutinitas seperti biasa. Ada penambahan yang berjaga hanya anggota mapolsek," ujarnya juga. Bahkan di halaman utama Mapolsek Wonokromo tampak beberapa anggota Mapolsek Wonokromo beserta dengan Kapolsek menata tata letak sepeda kayuh berwarna merah yang terparkir di depan pintu utama Mapolsek Wonokromo.

​

AKP Christoper Lebang mengatakan bahwa sepeda kayuh itu hanya dipindahkan agar tampilan luar di depan Gedung Mapolsek lebih indah dipandang.

"Tidak ada aktivitas cuma dirapikan aja biar enak dilihat," ujarnya.            

Membersihkan Bercak Darah

Ruang SPKT Mapolsek Wonokromo menjadi lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) penyerangan, Sabtu (17/8/2019).

Ruang SPKT itu terdapat dua ruang yang berdekatan dan hanya dihubungkan pada satu pintu saja. Pagi itu ada tiga orang petugas polisi berseragam lengkap berjaga di dalam ruang SPKT. Dua di antara mereka duduk menatap layar ponsel mereka seraya mendengarkan suara gemerisik yang terus bersahutan silih berganti dari pengeras suara radio handy talky.

​

Namun satu orang polisi berpangkat Aiptu tampak sibuk membersihkan beberapa perabotan yang ada di dalam ruang SPKT menggunakan kain lap pembersih ia mengusap berkali-kali beberapa prabotan di dalam ruang itu. Mulai dari meja, kursi panjang yabf terbuat dari besi, kusen termasuk jendelanya juga dibersihkan.

​

Petugas polisi itu menuturkan sedang membersihkan bercak darah yang masih tercecer di lantai lengan kursi tunggu dan tembok ruang SPKT.

"Ini banyak bercak darah ada di kursi. Terus di lantai juga ada, Saya bersihkan lagi. Sebenarnya sudah bersih  tapi saya bersihkan lagi," kata anggota polisitidak mau disebut namanya.

​

Di sela-sela aktivitas mengusap-usap perabotan di ruang SPKT, ia menuturkan insiden pembacokan terjadi di area ruang tunggu publik tepat di depan meja ruang SPKT.

​

Polisi menggeledah rumah kos si pelaku penyerangan Polsek Wonokromo, yang bernama Imam Mustofa berumur 31tahun di Sidosermo VI Gang I No 10A Wonokromo, Surabaya.  Sambil mengarahkan tangannya ke area pelaku duduk menunggu sebelum menyerang, dia mengaku tidak mengetahui detail penyerangan yang dialami rekannya tersebut.

"Ya di sini tempatnya, selebihnya saya tidak tahu. Saya baru jaga di sini," katanya.

​

Dari hasil rekaman yang diambil dari kamera CCTV maka polisi bisa langsung mengetahui bagaimana kronologi terjadinya penyerangan tersebut. Manfaat lainnya dari kamera CCTV ini bisa menjadi bukti yang akurat untuk menghukum si palaku kejahatan.

​

Jadi sangat penting sekali pemasangan kamera CCTV ditempat kerja, kantor bahkan rumah pribadi. Professtama menyediakan berbagai jenis system security seperti kamera CCTV, Software, Face recognition, dan lainnya.

bottom of page